Pejam
mengeja langkah mengitari waktu demi sayap yang mulai membiru sebatang rokok menelan mentah paruparu yang kerinduanya menghujam membara merah-biru-haru melayang, ahhh... asap itu bidadari kakikaki licinnya menarinari nikotin itu matanya menyambar melayukan selembar daundaun mimpi oh mesti apalagi? selendang mengangkasa putih pekat meliuk membelai angin menyelinap keluar jendela membawa mimpi jelaga laki-laki dalam kidung sunyi yang mau mati pupus tergolek berserak terus begitu sampai waktunya tiba terpejam digosok sang malam yang kian menua pejam. |
0 komentar:
Post a Comment