ketika kau pun berucap kepadaku
seolah lebih bertanya pada dirimu,
"di Mana kini engkau?",
entah bagaimana mulanya angin pun mendesau risau.
sendiri, menempuh cuaca yang mendadak berkilau.
ingin bisa kepadamu kukata, "di segala
yang tiada engkau bakal sudi tiba di sana."
namun hatiku mungkin sedang memang terlalu bunga
: rapuh tanpa warna dan nyaris siasia
maka kukata, "bukankah aku, sebagai sediakala,
mukim di mata yang tak habishabis menyesap rasa terpesona
hingga bahkan senja pun, lekap di bahumu, berlangsung lebih lama?"
sunyi
jauh
lenyi
berpeluh
aku pun Pulang
melibas bimbang
mengusaikan kami dengan penuh Cinta
seolah lebih bertanya pada dirimu,
"di Mana kini engkau?",
entah bagaimana mulanya angin pun mendesau risau.
sendiri, menempuh cuaca yang mendadak berkilau.
ingin bisa kepadamu kukata, "di segala
yang tiada engkau bakal sudi tiba di sana."
namun hatiku mungkin sedang memang terlalu bunga
: rapuh tanpa warna dan nyaris siasia
maka kukata, "bukankah aku, sebagai sediakala,
mukim di mata yang tak habishabis menyesap rasa terpesona
hingga bahkan senja pun, lekap di bahumu, berlangsung lebih lama?"
sunyi
jauh
lenyi
berpeluh
aku pun Pulang
melibas bimbang
mengusaikan kami dengan penuh Cinta
Oleh kang mz Timur
0 komentar:
Post a Comment