10:48
0
BELIA dan berprestasi. Dua kata itu agaknya tepat untuk menggambarkan sosok Sindhuja Rajamaran. Di usianya yang baru menginjak 14 tahun, gadis asal India ini telah menjadi CEO termuda di dunia.

Gadis yang dibesarkan di Chennai itu, kini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan animasi milik ayahnya, Seppan. Dia memimpin lima orang bawahan di dalam timnya.
Perjalanan Sindhuja dari siswa sekolah biasa hingga menjadi CEO sebuah perusahaan, bermula ketika usianya sekitar 10 tahun. Adalah ayahnya, Rajamaran, seorang animator dan kartunis, yang memperkenalkannya kepada dunia 2D dan 3D yang mengasyikkan.

Sang ayah sebelumnya bekerja sebagai inspektur kesehatan bagi pemerintahan Tamil Nadu, sebelum akhirnya berhenti dan mendirikan sebuah pusat pelatihan animasi, Oscar Animations and Multimedia. Rajamaran memutuskan untuk mengajarkan animasi kepada putri kecilnya. Lalu, segalanya pun berubah.

''Ketika aku melihat ayah menciptakan karakter dan menjiwai mereka, aku jadi bersemangat. Sangat menyenangkan menontonnya melakukan itu,'' kata Sindhuja seperti dikutip situs indiaeveryday.in.

''Melihat minatku, dia pertama kali mengajari saya dasar-dasar animasi seperti alat-alat dan cara menggunakannya, dan kemudian bagaimana cara menciptakan sebuah karakter dan menghidupkannya. Aku menikmati animasi. Awalnya, aku menelusuri karakter yang diciptakan oleh ayah dan menganimasi mereka,'' imbuhnya.

Di usia 11 tahun, Sindhuja telah mulai menciptakan karakternya sendiri. Pada masa itu, tidak ada waktu lagi baginya untuk bermain usai bersekolah. Begitu pulang, dia akan langsung melangkahkan kaki menuju pusat pelatihan ayahnya dan berlatih. Pada pukul sembilan malam, barulah dia membuka tas sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumahnya.

''Dulu aku tak sabar untuk pergi ke pusat pelatihan dan mulai bekerja di komputerku. Tiga jam berlalu dalam sekejap dan aku biasa melupakan segalanya, termasuk beban pekerjaan rumahku,'' kisahnya.

Rekor dunia
Karakter pertama yang diciptakan Sindhuja adalah seorang siswa laki-laki, sebagai bagian proyek 'TB dapat disembuhkan' dari departemen ayahnya. Kisah itu terdiri atas seorang anak sekolah, seorang dokter, dan seorang pria tua. Dalam waktu enam bulan, proyek itu selesai.

Setelah itu, berbagai proyek lain mulai bergulir ke tangannya. Misalnya sebuah film animasi berdurasi tiga menit, yang dibuatnya untuk Exnora, sebuah organisasi nonpemerintah yang mengampanyekan kesadaran hemat energi.

Untuk menorehkan sejarah sekaligus mencantumkan namanya dalam Guiness Book of World Records, Sindhuja diminta membuat film itu dalam waktu 10 jam. Dia mengambil cuti dari sekolah dan berlatih sekian lama.

Lalu, di hadapan media dan publik, Sindhuja mulai menggambar sejak pukul 12 siang dan selesai menggarapnya delapan setengah jam kemudian. Atas performa tersebut, dia dinyatakan sebagai animator 2D dan 3D tercepat oleh Nasscom, sebuah perusahaan industri teknik informatika berpengaruh, di acara Gaming and Animation Conclave 2010 di Hyderabad.

Sejumlah proyek sedang ditangani oleh Sindhuja saat ini. Misalnya, sebuah film 2D bernama Virtual T-Nagar, yang menyibak sifat sebenarnya dari sebuah lokasi khusus yang disebut T-Nagar di kota Chennai. Dia juga mengerjakan sebuah film iklan bersama Joy-Alukas, sebuah peritel perhiasan terkenal.

Selain itu, Corel juga menyertifikasi Sindhuja sebagai ahli karikatur digital termuda di dunia. Saking terkesannya melihat karya gadis itu, Corel mengukuhkan Sindhuja sebagai duta untuk perangkat lunak mereka. (Yul/OL-06)

0 komentar:

Post a Comment